TUGAS
KELOMPOK IV
MKU
ILMU
ALAMIAH DASAR
“ISU
LINGKUNGAN GLOBAL”
OLEH
1. RUT
TANGMAU
2. YUMERTI
LESTARI KOLLO
3. TRESNAWASI
M.
4. LINTANG
BENU
5. PITERSON
NAMO
6. SEPRIANUS
K.
7. TOMI
BOIMAU
FKIP BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS KRISTEN
ARTHA WACANA
KUPANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
atas bimbinganNya sehingga makalah dengan judul ISU LINGKUNGAN GLOBAL dapat
terselesaikan dengan baik. Seiring dengan semakin maraknya masalah-masalah
lingkungan global yang timbul, maka makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih
jelas tentang masalah lingkungan globlal serta dampak yang ditumbulkannya bagi
keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup makhluk hidup.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian
makalah ini baik dalam bentuk materi maupun moril.
Kami menyadari pembuatan makalah masih jauh dari kesempurnaan karena itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan .
Akhirnya, kiranya makalah ini dapat diterima oleh dosen mata kuliah umum
Ilmu Alamiah Dasar dan bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG\
B.
TUJUAN
C.
RUMUSAN MASALAH
BAB II : PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
B.
ISU LINGKUNGAN GLOBAL
1.
EFEK RUMAH KACA
2.
HUJAN ASAM
3.
PENIPISAN LAPISAN OZON
BAB III : PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini lingkungan
menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama
dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai dampak yang
ditimbulkan berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun lingkungan saat ini
mulai menampakan perbahan yang signifikan.
Isu lingkungan global
merupakan permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan
lingkungan tersebut mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi dunia serta
menyeluruh. Isu lingkungan global mulai muncul dalam berberapa dekade
belakangan ini. Kesadaran manusia akan lingkungannya yang telah rusak membuat
isu lingkungan ini mencuat. Isu lingkungan global yang mencuat ke permukaan
yang bersifat global serta yang paling penting dalam lingkungan adalah mengenai
pemanasan global.
Pemanasan global atau
yang sering di sebut global warming adalah adanya proses peningkatan suhu
rata-rata atmosfer,laut, dan daratan bumi. Pemanasan global atau global
warming menjadi isu global mutakhir terkait lingkungan hidup dimana
pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan dianggap sebagai faktor penyebab
hilangnya sifat kealamiahan bumi akibat pemanasan global. Dunia pun menyadari
untuk melakukan upaya keras mengingat semakin terancamnya eksistensi kehidupan.
Sebagian besar para
ilmuawan telah mencapai suatu kesepakatan mengenai fenomena yang terkenal
dengan nama pemanasan global dan telah menjadi sorotan utama masyarakat dunia
sekarang. Selama setengah abad sekarang ini, gas rumah kaca CO2, methan, nitrat
oksida dan CFC dilepaskan ke atmosfir bumi dalam jumlah yang sangat besar dan
dengan konsekuensi yang sangat besar. Menurut laporan panel antara pemerintahan
antar perserikatan bangsa-bangsa/IPCC, telah terjadi kenaikan suhu minimum dan
maksimum bumi antara 0,5-1,5 derajat. Kenaikan itu terjadi pada suhu minimum
dan maksimum disiang hari maupun malam hari antara 0,5 sampai 2,0 derajat
celcius atau temperature rata-rata global telah meningkat sekitar 0,6 derajat
celcius (33 derajat F) diabandingkan dengan masa sebelum industri.
B. TUJUAN
Tujuan Umum:
- Mengetahui masalah-masalah lingkungan global
- Mengetahui dampak-dampak dari isu lingkungan global
Tujuan
Khusus :
- Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah umum Ilmu Alamiah Dasar
C.
RUMUSAN MASALAH
- Apa saja masalah-masalah lungkungan global
- Apa dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan global
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Isu lingkungan global
merupakan permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan
lingkungan tersebut mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi dunia serta
menyeluruh. Isu lingkungan global mulai muncul dalam berberapa dekade
belakangan ini. Kesadaran manusia akan lingkungannya yang telah rusak membuat
isu lingkungan ini mencuat. Isu lingkungan global yang mencuat ke permukaan
yang bersifat global serta yang paling penting dalam lingkungan adalah mengenai
pemanasan global.Pemanasan global atau yang sering kita sebut global warming
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,laut, dan daratan
bumi. Pemanasan global atau global warmingmenjadi isu global
mutakhir terkait lingkungan hidup dimana pencemaran dan pengrusakan terhadap
lingkungan dianggap sebagai faktor penyebab hilangnya sifat kealamiahan bumi
akibat pemanasan global. Hujan asam dan penipisan lapisan ozon juga menjadi
masalah global yang berdampak buruk bagi keseimbangan ekosistem dan
keberlangsungan hidup makhluk hidup.
B.
ISU LINGKUNGAN GLOBAL
1.
EFEK RUMAH KACA (Green
house effect)
Segala sumber energi
yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut
berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi,
ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi,
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari
panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca antara
lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap
dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus
menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Atmosfer bumi terdiri
dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari lapisan bawah ke atas adalah
troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Troposfer adalah lapisan terendah
yang tebalnya kira-kira sampai dengan 10 kilometer di atas permukaan bumi.
Dalam troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek
rumah kacadan pemanasan global. Gas Rumah Kaca dapat terbentuk
secara alami maupun sebagai akibat pencemaran.
Gas Rumah Kaca (yang
berada di atmosfer (troposfer) dihasilkan dari berbagai kegiatan
manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak,
gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor,
AC, komputer, memasak. Selain itu Gas Rumah Kaca juga dihasilkan dari
pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. Gas
Rumah Kaca yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti H2O (uap
air),CO2 (karbon dioksida), O3 (ozon), CH4 (metana),
N2O (dinitrogen oksida), CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11 dan CFC
R-12), dan gas lainnya seperti HFCS, PFCS,danSF6.
1. Uap
Air
Uap air bersifat tidak
terlihat dan harus dibedakan dari awan dan kabut yang terjadi ketika uap
membentuk butir-butir air. Sumber terjadinya uap air ketika terjadinya siklus
air yaitu pada proses penguapan air laut, sungai, gletser dan sumber air
lainnya. Sebenarnya uap air merupakan penyumbang terbesar bagi efek rumah kaca.
Jumlah uap air dalam atmosfer berada di luar kendali manusia dan dipengaruhi
terutama oleh suhu global. Jika bumi menjadi lebih hangat, jumlah uap air di
atmosfer akan meningkat karena naiknya laju penguapan. Ini akan meningkatkan
efek rumah kaca serta makin mendorong pemanasan global.
2. Karbondioksida
Karbon dioksida adalah
gas rumah kaca terpenting penyebab pemanasan global yang sedang ditimbun di
atmosfer karena kegiatan manusia. Sumbangan utama manusia terhadap jumlah
karbon dioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu
minyak bumi, batu bara, dan gas bumi. Misalnya pembakaran metana akan
menghasilkan karbon dioksida dan air CH4 + O2 =>
CO2 + H2O + panas
Penggundulan hutan
serta perluasan wilayah pertanian juga meningkatkan jumlah karbon dioksida di
atmosfer. Penggundulan hutan mengakibatkan menurunnya populasi tumbuhan yang
berperan penting dalam penyerapan gas karbondioksida. Diperkirakan bahwa
aktivitas tersebut menambah 3,67 - 7,34 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer
tiap tahun.
3. Ozon
Ozon adalah gas rumah
kaca yang terdapat secara alami di atmosfer (troposfer, stratosfer). Di
troposfer, ozon merupakan zat pencemar hasil sampingan yang terbentuk ketika
sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor. Molekul ozon juga
dapat terbentuk dengan bantuan sinar ultraviolet. Reaksi pembentukan ozon
tersebut sebagai berikut,
Reaksi Pembentukan
Molekul Ozon (O3):
O2
=> 2O O + O2
=> O3
Ozon pada troposfer
dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan..
4. Metana
Metana adalah gas
rumah kaca lain yang terdapat secara alami. Metana dihasilkan ketika
jenis-jenis mikroorganisme tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi
tanpa udara (anaerob). Gas ini juga dihasilkan secara alami pada saat
pembusukan biomassa di rawa-rawa sehingga disebut juga gas rawa. Metana mudah
terbakar, dan menghasilkan karbon dioksida sebagai hasil sampingan.
Kegiatan manusia telah
meningkatkan jumlah metana yang dilepaskan ke atmosfer. Sawah merupakan kondisi
ideal bagi pembentukannya, di mana tangkai padi nampaknya bertindak sebagai
saluran metana ke atmosfer. Meningkatnya jumlah ternak sapi, kerbau dan
sejenisnya merupakan sumber lain yang berarti, karena metana dihasilkan dalam
perut mereka dan dikeluarkan ketika mereka bersendawa dan kentut. Metana juga
dihasilkan dalam jumlah cukup banyak di tempat pembuangan sampah; sehingga
menguntungkan bila mengumpulkan metana sebagai bahan bakar bagi ketel uap untuk
menghasilkan energi listrik.
5. Dinitrogen
oksida
Sumber utama gas
dinitrogen oksida, yang mencakup sampai 90 persen, merupakan kegiatan
mikroorganisme dalam tanah. Pemakaian pupuk nitrogen meningkatkan jumlah gas
ini di atmosfer. Dinitrogen oksida juga dihasilkan dalam jumlah kecil oleh
pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, gas bumi).
6. Cholorofluorocarbon
Chlorofluorocarbon
adalah sekelompok gas buatan. CFC mempunyai sifat-sifat, misalnya tidak
beracun, tidak mudah terbakar, dan amat stabil sehingga dapat digunakan dalam
berbagai peralatan dan mulai digunakan secara luas setelah Perang Dunia II.
Chlorofluorocarbon yang paling banyak digunakan mempunyai nama dagang ‘Freon’.
Dua jenis chlorofluorocarbon yang umum digunakan adalah CFC R-11 dan CFC R-12.
Zat-zat tersebut digunakan dalam proses mengembangkan busa, di dalam peralatan
pendingin ruangan dan lemari es selain juga sebagai pelarut untuk membersihkan
microchip.
DAMPAK RUMAH KACA
DAMPAK RUMAH KACA
Gas-gas rumah kaca
merupakan penyebab utama pemanasan global yang kemudian akan menimbulkan
dampak-dampak sebagai berikut:
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Para ilmuan
memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan
Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah
lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.
Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit
serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.
2. Peningkatan permukaan laut
Ketika atmosfer
menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya
akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di
laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10
inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih
lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21. Perubahan tinggi
permukaan air laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.
3. Suhu global cenderung meningkat
Akibat peningkatan
suhu global daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung
yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim
dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak
bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4. Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan
menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena
sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat.
Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh
kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies
yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
5. Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan
lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen
sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Perubahan cuaca yang
ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara
dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam
(banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana
alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis,
penyakit kulit, dan lain-lain.
2. HUJAN
ASAM
Pada
dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan
nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan tetapi
sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami,
misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami.
Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran
BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang
antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang
tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida
belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas
yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki
jangkauan lebih luas.
Hujan
pada dasarnya memiliki tingkat keasaman berkisar pH 5, apabila hujan
terkontaminasi denga Sulfur Dioxide
(SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang bereaksi serta bercampur di
atmosphere sehingga tingkat keasaman lebih rendah dari pH 5, inilah yang disebut
dengan hujan asam.
DAMPAK HUJAN ASAM
a. Dampak
hujan asam terhadap tumbuhan dan hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah
akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk
tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan
bercampur didalam nutrisi, sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan
menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon
akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang
toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan
langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah
sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies
hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin
sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena
air dengan keasaman tinggi.
Hujan
asam juga sangat berpengaruh bagi ekosistem perairan. Kandungan Asam akan mengikat logam
beracun seperti alumunium di air. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan
di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernapas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat
oleh tingginya kadar pH.
Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.
b. Dampak hujan asam terhadap kesehatan manusia
Berdasarkan hasil
penelitian, sulfur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam dapat bereaksi
secara kimia di udara, dan akan menghasilkan partikel halus sulfat, yang mana partikel
halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit
pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit
karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit. Ion-ion
beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi
manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada
anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
d. Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material
seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam.
Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat,
meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat
kristal semakin banyak akan merusak batuan.
3. PENIPISAN
LAPISAN OZON
Lapisan ozon yang berada di stratosfer
(ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter
radiasi ultraviolet B dari matahari. Istilah penipisan lapisan ozon
berarti penurunan kuantitas ozon di startosfer bumi.
CFC dianggap sebagai penyebab utama penipisan lapisan ozon. CFC banyak
digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya,
seperti:
1. AC
2. kulkas
yang tidak berlabel non-CFC
3. bahan
dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum
ruangan, penyemprot rambut atau parfum
4. pembuatan
busa
5. bahan
pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik
Bila dilepas ke
atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang
menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon.
Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh
karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan
negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon,
dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat merusak lapisan ozon.
DAMPAK PENIPISAN LAPISAN OZON
DAMPAK PENIPISAN LAPISAN OZON
Menipisnya lapisan ozon dalam
atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker
kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi
plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya
karbondioksida akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu
banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap,
yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut
bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Isu lingkungan global merupakan
permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan
lingkungan tersebut mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi dunia serta menyeluruh.
Pemanasan global atau yang sering di sebut global warming adalah adanya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer,laut, dan daratan bumi. Pemanasan global
atau global warming menjadi isu global mutakhir terkait
lingkungan hidup dimana pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan dianggap
sebagai faktor penyebab hilangnya sifat kealamiahan bumi akibat pemanasan
global. Selain pemanasan global, hujan asam juga menjadi salah satu masalah
global. Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur
Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui
pembakaran. Akan tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia
terjadi secara alami, misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran
hutan secara alami. Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia,
misalnya akibat pembakaran BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak
bumi mengadung belerang antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Hujan asam tidak
hanya berdampak bagi lingkungan abiotik tetapi juga berdampak bagi lingkungan
biotik yang meliputi manusia, hewan dan tumbuhan. Masalah lain yang juga
mengganggu keberlangsungan hidup makhluk hidup yaitu penipisan lapisan ozon. CFC
dianggap sebagai penyebab utama penipisan lapisan ozon. Menipisnya lapisan ozon
dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit
kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu,
mempengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan
meningkatnya karbondioksida akibat berkurangnya tanaman dan plankton.
B.
SARAN
Dengan telah banyak beredar nya isu
lingkungan global yang meresahkan masyarakat mari kita mulai cintai lingkungan
dari diri kita sendiri. Dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mencoba
menanam tumbuhan dan pohon dilingkungan rumah kita karena satu pohon yang kita
tanam dapat membantu mencegah terjadinya global warming yang menjadi hantu yang
menggerikan bagi kehidupan anak cucu kita kelak. Dan mari kita jaga bumi untuk
kelangsungan anak cucu kita dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air”>siklus
air
Koesnadi Hardjosoemantri , 2006, Hukum Tata Lingkungan, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Mitchel Bruce, Setiawan, Dwita, 2007, Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Supriadi, 2008 , Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta.
Soerjani, Arief, Dedi, 2006, Lingkungan Hidup Pendidikan,
Pengelolaan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan, Yayasan ainstitut Pendidikan Dan
Pengembangan Lingkungan (IPPL), Jakarta.
Soemarwoto, Otto, 2008, Ekologi Lingkungan Hidup dan
Pembangunan,Djambatan, Jakarta
Koesnadi Hardjosoemantri , 2006, Hukum Tata Lingkungan, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta.
Mitchel Bruce, Setiawan, Dwita, 2007, Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar